Menjelang Akhir tahun 2015, PT Summarecon Agung Tbk meluncurkan sekaligus tiga proyek anyar. Yaitu, kawasan hunian terpadu Summarecon Bandung (300 ha) di Bandung (Jawa Barat), serta apartemen bertingkat rendah (low rise) Rainbow Springs Condovillas di Summarecon Serpong (700 ha) Tangerang (Banten), dan The Primrose Condovillas di Summarecon Bekasi (240 ha), Bekasi (Jawa Barat).
Dengan peluncuran tiga proyek itu, ia berharap Summarecon bisa mencapai target penjualan Rp4,5 triliun sampai akhir 2015 (direvisi dari target awal Rp5,5 triliun). Pemasaran resmi ketiga proyek dilakukan akhir bulan ini. “Kami akan pasarkan bertahap. Condovillas di Serpong dan Bekasi masing-masing 150 unit, sementara dua klaster rumah tapak di Summarecon Bandung sekitar 500 unit,” ungkapnya.
Seluruh unit dijual seharga di atas Rp1 miliar dengan target pembeli kelas menengah atas. Misalnya, harga unit di The Primrose Condovillas di Summarecon Bekasi dipatok Rp1,2 – 1,6 miliar/unit (tipe 2 – 4 kamar 79 – 122 m2), dibanding apartemen sebelumnya di lokasi yang sama The Springlake View yang mulai dari Rp300 jutaan/unit. “Condovillas ini rumah (tapak) berkonsep apartemen tapi dibuat low rise. Feel home-nya masih ada, karena penghuni dapat satu garasi, halaman, dan suasana seperti rumah. Kita lansir karena kalau rumah landed di lokasi harganya bisa Rp2-3 miliaran,” jelas Adrianto.
Unit Condovillas di Summarecon Serpong dipasarkan dengan harga dan alasan yang sama (harga rumah tapak sudah tinggi). Konsepnya juga serupa. Tipenya sedikit lebih besar, 2 – 4 kamar 84 – 125 m2 seharga mulai dari Rp1,2 miliar per unit. Sedangkan Summarecon Bandung tahap awal memasarkan dua klaster Amanda dan Btari, berisi sekitar 500 rumah dua lantai bergaya modern. Amanda (6,3 ha) menawarkan tipe 120/112 seharga Rp1,3 miliat, tipe 133/128 Rp1,7 miliar dan tipe 157/144 Rp2 miliar/unit. Btari (4,5 ha) menawarkan tipe 136/180, 181/162, 198/180 dan 261/216 seharga Rp1,8 – 3,9 miliar dan kaveling hoek (sudut).
Penerbitan obligasi Rp500 miliar itu antara lain untuk mendanai pengembangan awal ketiga proyek tersebut. Dari ketiga proyek itu diharapkan diperoleh pendapatan Rp1,5 triliun. yaitu Rp800 miliar dari Summarecon Bandung, Rp300 miliar dari Rainbow Springs Condovillas Summarecon Serpong, dan Rp400 miliar dari Primrose Condovillas Summarecon Bekasi. Tahun ini hingga September PT Summarecon Agung Tbk baru mencatat penjualan Rp3 triliun dari target Rp4,5 triliun tahun ini.
Kondisi ekonomi yang berangsur membaik menjadi alasan developer pede melepas tiga proyek itu. “Kami melihat recovery (ekonomi) mulai on the way. Kami sepakat bergerak bersama-sama supaya recovery itu makin cepat,” kata Adrianto P. Adhi, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, usai public expose “Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Summarecon Agung Tahap I Tahun 2015” senilai paling banyak Rp500 miliar di Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Seluruh unit dijual seharga di atas Rp1 miliar dengan target pembeli kelas menengah atas. Misalnya, harga unit di The Primrose Condovillas di Summarecon Bekasi dipatok Rp1,2 – 1,6 miliar/unit (tipe 2 – 4 kamar 79 – 122 m2), dibanding apartemen sebelumnya di lokasi yang sama The Springlake View yang mulai dari Rp300 jutaan/unit. “Condovillas ini rumah (tapak) berkonsep apartemen tapi dibuat low rise. Feel home-nya masih ada, karena penghuni dapat satu garasi, halaman, dan suasana seperti rumah. Kita lansir karena kalau rumah landed di lokasi harganya bisa Rp2-3 miliaran,” jelas Adrianto.
Unit Condovillas di Summarecon Serpong dipasarkan dengan harga dan alasan yang sama (harga rumah tapak sudah tinggi). Konsepnya juga serupa. Tipenya sedikit lebih besar, 2 – 4 kamar 84 – 125 m2 seharga mulai dari Rp1,2 miliar per unit. Sedangkan Summarecon Bandung tahap awal memasarkan dua klaster Amanda dan Btari, berisi sekitar 500 rumah dua lantai bergaya modern. Amanda (6,3 ha) menawarkan tipe 120/112 seharga Rp1,3 miliat, tipe 133/128 Rp1,7 miliar dan tipe 157/144 Rp2 miliar/unit. Btari (4,5 ha) menawarkan tipe 136/180, 181/162, 198/180 dan 261/216 seharga Rp1,8 – 3,9 miliar dan kaveling hoek (sudut).
Penerbitan obligasi Rp500 miliar itu antara lain untuk mendanai pengembangan awal ketiga proyek tersebut. Dari ketiga proyek itu diharapkan diperoleh pendapatan Rp1,5 triliun. yaitu Rp800 miliar dari Summarecon Bandung, Rp300 miliar dari Rainbow Springs Condovillas Summarecon Serpong, dan Rp400 miliar dari Primrose Condovillas Summarecon Bekasi. Tahun ini hingga September PT Summarecon Agung Tbk baru mencatat penjualan Rp3 triliun dari target Rp4,5 triliun tahun ini.