Senin, 15 Desember 2014

PT PLN akan Bangun Proyek ‘Tol Listrik’ Sumatera

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan membangun proyek transmisi listrik 500 kilovolt (KV). Proyek Sumatera ini membentang di sepanjang sisi timur pulau Sumatera. Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi sebagai ‘jalan tol listrik’ Sumatera yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di Pulau Sumatera.

Tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera, yaitu, ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-1), ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-2), ruas Perbatasan (Jambi-Riau)-Rengat Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-1), dan Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-2).



Jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi 2017 ini akan membentang sepajang 360 kilometer sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau.
Selain itu, jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun, di antaranya PLTU Jambi kapasitas 2 x 400 megawatt (MW), PLTU Sumsel 6 kapasitas 2 x 300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2 x 150 MW.

“Untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatera,” kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, dalam siaran persnya, Sabtu (11/10/2014).

Sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu, Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi, dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh.
Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata 10 persen per tahun. Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuatan sistem kelistrikan Sumatera dan juga secara signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

Proyek transmisi 500 kV Sumatera ini merupakan proyek pembangunan transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh dilakukan oleh developer dan selanjutnya dalam jangka panjang akan dimiliki PLN.

Tahap kedua, direncanakan mulai 2016 akan dibangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri-Muaraenim di Sumatera Selatan.

Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti-Medan. Jika semua tahap pembangunan ini selesai maka ditargetkan pada 2020 telah tersedia “jalan tol listrik” Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumatera Selatan sampai Medan di Sumatera Utara.
“Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Sumatera akan mendapatkan dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan,” tuturnya.

Sementara proyek transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) Interkoneksi Sumatera Jawa (ISJ) merupakan proyek kelistrikan strategis yang terdapat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2013-2022. Tujuan pembangunan transmisi yang pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi HVDC tersebut adalah meningkatkan kemampuan dan keandalan pasokan listrik di Sumatera dan Jawa.

Kemudian mendukung program pemerintah dalam rangka diversifikasi energi pembangkit berbahan bakar non-BBM dengan mengoptimalkan batu bara yang melimpah di Pulau Sumatera. Selanjutnya meningkatkan rasio elektrifikasi di Sumatera dan Jawa, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Transmisi HVDC ISJ akan menyalurkan tenaga listrik sebesar 3.000 MW dari PLTU Independent Power Producer/IPP (listrik swasta) Sumsel 8, 9 dan 10 ke sistem Sumatera dan Jawa.
“Panjang keseluruhan transmisi HVDC ISJ 742 km yang meliputi transmisi DC (Direct Current) sepanjang 464 km dan transmisi AC (Alternaitng Current) 278 km,” jelasnya.

Pembangunan Transmisi HVDC ISJ melewati empat provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Pembangunan Transmisi HVDC ISJ memerlukan lahan seluas 300 hektare. Proyek transmisi HVDC ISJ terdiri atas pembangunan Converter Station 500 kV AC/DCdan Electrode Station di sisi Sumatera dan Jawa termasuk Gardu Induk AC 500 kV, 275 kV, dan 150 kV.
Lalu kabel laut HVDC sepanjang kurang lebih 40 km di Selat Sunda berikut Landing Point di sisi Sumatera dan Jawa. Transmisi HVDC sepanjang kurang lebih 464 km di sisi Sumatera dan Jawa. Serta transmisi 500 kV AC sepanjang kurang lebih 278 km di sisi Sumatera dan Jawa.



Sumber : http://www.medanseru.com/2014/10/11/pt-pln-akan-bangun-proyek-tol-listrik-sumatera-500-kv/

80 Proyek PLTS dilelang ESDM

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan melakukan pelelangan 80 proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Total kapasitas pembangkit mencapai 140 megawatt (mw).



Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Alihudin Sitompul, mengatakan PLTS ini tidak akan sepenuhnya menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

"Tidak full subtitusi karena PLTS sangat tergantung alam makanya tidak bisa jadi kapasitas yang diandalkan. Kesepakatan kami dengan PLN harus pakai kuota kapasitas," kata Alihudin di Jakarta, Senin (14/04).

Alihudin menuturkan penghematan BBM dengan PLTS yang didapat bisa mencapai 68.040 kilo liter (kl) per tahun atau setara dengan Rp 680,4 miliar (dengan asumsi 1 liter solar = Rp 10.000). Asumsi ini diperoleh dengan perhitungan PLTS kapasitas 1 mw beroperasi selama 4,5 jam maka mampu menghasilkan daya 4500 kWh per hari. Apabila menggunakan PLTD maka membutuhkan 0,3 liter per kWh.

"Penghematan dengan PLTS per harinya sekitar 1.350 per liter BBM. Ini untuk satu MW," ujarnya.
Dikatakannya, proyek PLTS ini berada di luar pulau Jawa antara lain di kawasan Indonesia bagian Timur, Sumatera maupun daerah terpencil. Dia menyebut PLTS ini bisa beroperasi di 2015. Pasalnya Kementerian ESDM baru menetapkan 7 pemenang lelang untuk 7 lokasi PLTS. Proses pembangunan memakan waktu berkisar 8-18 bulan pasca tandatangan perjanjian jual beli listrik (Purchase Power Agreemnet/PPA).

"Saat ini proses PPA dengan 7 pemenang lelang sedang berlangsung," ujarnya.

Sumber : http://www.beritasatu.com/ekonomi/177754-esdm-lelang-80-proyek-plts.html

Proyek PLTS Tahap II di Desa Nglebak ditunda

BLORA. Meski proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tahap II di Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan, tidak jadi dilaksanakan tahun 2014 ini, namun anggarannya tidak dihapus dalam APBN ataupun dialihkan ke daerah lain.

PLTS Nglebak tahap I yang telah berjalan baik dan berhasil menjadi PLTS percontohan nasional di Kabupaten Blora.
 

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Blora, H Setyo Edy, memastikan proyek tersebut akan dikerjakan tahun depan dan dananya tetap dianggarkan oleh pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK). “Bahkan justru pemerintah pusat dalam hal ini kementerian ESDM akan menambah dana bantuan untuk Blora di tahun 2015,’’ ujarnya.

Sekadar diketahui, di tahun 2014 kementerian ESDM menganggarkan DAK sekitar dua miliar untuk membiayai pembangunan PLTS tahap II di Desa Nglebak.

Hanya saja Pemkab Blora memutuskan proyek tersebut tidak dilaksanakan tahun ini. Penyebabnya adalah keterlambatan penetapan APBD Blora 2014. DAK dari pemerintah pusat itu terlebih dahulu harus dimasukan dalam APBD bersama dengan dana pendampingan yang dianggarkan pemkab.

Setelah APBD ditetapkan, barulah proyek bisa dilaksanakan. APBD Blora 2014 baru ditetapkan 12 Juni 2014. Pengerjaan proyek harus sudah selesai pada Desember 2014. Karena dinilai waktunya mepet, proyek itupun tak jadi dilaksanakan.

Setyo Edy mengatakan, kementerian ESDM dapat memahami alasan tidak jadi dilaksanakan proyek PLTS tahap II di Desa Nglebak. Menurutnya, DAK yang tidak jadi digunakan tersebut, selanjutnya oleh pemerintah pusat dianggarkan lagi di APBN. “Proyek PLTS tahap II di Desa Nglebak akan dikerjakan tahun depan karena anggarannya telah tersedia,” tandasnya.

Proyek PLTS tahap I di Desa Nglebak dibangun 2012. PLTS terpusat atau komunal di kawasan desa terpencil itu dinilai sebagai salah satu PLTS terbaik di Indonesia. Kementerian ESDM pun menjadikan PLTS Nglebak sebagai PLTS percontohan nasional.

Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga sehari-sehari, listrik yang dihasilkan dari PLTS tersebut dipakai pula untuk menyinari jalan melalui lampu penerangan jalan di 74 titik. PLTS itu berkapasitas 15 kilo watt dan dikelola oleh masyarakat setempat.


Sumber : http://www.infoblora.com/2014/12/meski-tidak-dilaksanakan-tahun-2014.html

Kamis, 11 Desember 2014

Pagar BRC Hot Dip Galvanis dan Elektroplating

Kami produksi pagar brc hot dip galvanis dan elektroplating murah, harga pabrik. Pagar BRC yang kami produksi memiliki dua jenis, yaitu Pagar BRC Hot Dip Galvanis (HD) dan Elektroplating (EP).



PAGAR BRC HOT DIP GALVANIS (READY STOCK)
PAGAR BRC ELECTROPLATING (READY STOCK)


HOT DIP GALVANIS

T60cm x L240cm x dia.kawat 5mm
T60cm x L240cm x dia.kawat 5,5mm
T60cm x L240cm x dia.kawat 6mm


T90cm x L240cm x dia.kawat 4mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 5mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 5,5mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T120cm x L240cm x dia.kawat 5mm
T120cm x L240cm x dia.kawat 5,5mm
T120cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T120cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T120cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T150cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T150cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T150cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T175cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T175cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T175cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T190cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T190cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T190cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T240cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T240cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T240cm x L240cm x dia.kawat 8mm

Tiang BRC Hot Dip Galvanized
Tinggi 90cm - 120cm x dia. 1 1/2" & 2"
Tinggi 120cm - 150cm x dia. 1 1/2" & 2"
Tinggi 150cm - 200cm x dia. 1 1/2" & 2"
Tinggi 175cm - 225cm x dia. 1 1/2" & 2"
Tinggi 190cm - 240cm x dia. 1 1/2" & 2"
Tinggi 240cm - 300cm x dia. 2"


ElectroPlating


T60cm x L240cm x dia.kawat 5mm
T60cm x L240cm x dia.kawat 5,5mm
T60cm x L240cm x dia.kawat 6mm


T90cm x L240cm x dia.kawat 4mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 5mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 5,5mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T90cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T120cm x L240cm x dia.kawat 5mm
T120cm x L240cm x dia.kawat 5,5mm
T120cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T120cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T120cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T150cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T150cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T150cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T175cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T175cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T175cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T190cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T190cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T190cm x L240cm x dia.kawat 8mm


T240cm x L240cm x dia.kawat 6mm
T240cm x L240cm x dia.kawat 7mm
T240cm x L240cm x dia.kawat 8mm





KUNJUNGI WEB KAMI LAINNYA

Senin, 08 Desember 2014

Tahun 2015 Pertamina Siap Realisasikan 29 Proyek Baru

JAKARTA - PT Pertamina sedang merealisasikan 29 proyek pengembangan hulu minyak, gas, dan panas bumi dengan nilai total investasi mencapai 9 miliar dolar AS. Hal ini diungkapkan oleh SVP Corporate Strategic Growth Pertamina Gigih Prakoso dalam Pertamina Energy Outlook di Jakarta, Kamis (4/12).


"Pertamina sedang memonitor penyelesaian 29 proyek pengembangan hulu dan hilir migas. Sekitar 22 proyek di antaranya, merupakan proyek-proyek pengembangan dengan nilai investasi di atas 100 juta dolar AS," jelas Gigih.

Gigih menjelaskan, dua proyek di antaranya, yaitu Banyu Urip dan Jambaran-Tiungbiru bahkan membutuhkan nilai investasi lebih dari 1 miliar dolar AS. Sedangkan tiga proyek lainnya masing-masing menelan investasi di atas 500 juta dolar AS, seperti DSLNG, PPGM, dan pengembangan di blok WMO (west madura offshore), yang segera memecahkan rekor dunia untuk pengembangan 6 lapangan migas sekaligus dalam waktu bersamaan.

Pertamina juga tengah menggarap proyek-proyek enhanced oil recovery (EOR) dan panas bumi dengan nilai investasi di kisaran 100 juta dolar AS hingga 400 juta dolar AS.


Sumber : http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/14/12/04/ng28op-pertamina-siap-realisasikan-29-proyek-baru-tahun-2015