PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan membangun proyek
transmisi listrik 500 kilovolt (KV). Proyek Sumatera ini membentang di
sepanjang sisi timur pulau Sumatera. Jaringan transmisi tegangan ekstra
tinggi ini akan berfungsi sebagai ‘jalan tol listrik’ Sumatera yang
menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat
beban di Pulau Sumatera.
Tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera, yaitu, ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-1), ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-2), ruas Perbatasan (Jambi-Riau)-Rengat Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-1), dan Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-2).
Jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi 2017 ini akan membentang sepajang 360 kilometer sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau.
Selain itu, jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun, di antaranya PLTU Jambi kapasitas 2 x 400 megawatt (MW), PLTU Sumsel 6 kapasitas 2 x 300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2 x 150 MW.
“Untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatera,” kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, dalam siaran persnya, Sabtu (11/10/2014).
Sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu, Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi, dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh.
Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata 10 persen per tahun. Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuatan sistem kelistrikan Sumatera dan juga secara signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Proyek transmisi 500 kV Sumatera ini merupakan proyek pembangunan transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh dilakukan oleh developer dan selanjutnya dalam jangka panjang akan dimiliki PLN.
Tahap kedua, direncanakan mulai 2016 akan dibangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri-Muaraenim di Sumatera Selatan.
Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti-Medan. Jika semua tahap pembangunan ini selesai maka ditargetkan pada 2020 telah tersedia “jalan tol listrik” Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumatera Selatan sampai Medan di Sumatera Utara.
“Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Sumatera akan mendapatkan dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan,” tuturnya.
Sementara proyek transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) Interkoneksi Sumatera Jawa (ISJ) merupakan proyek kelistrikan strategis yang terdapat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2013-2022. Tujuan pembangunan transmisi yang pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi HVDC tersebut adalah meningkatkan kemampuan dan keandalan pasokan listrik di Sumatera dan Jawa.
Kemudian mendukung program pemerintah dalam rangka diversifikasi energi pembangkit berbahan bakar non-BBM dengan mengoptimalkan batu bara yang melimpah di Pulau Sumatera. Selanjutnya meningkatkan rasio elektrifikasi di Sumatera dan Jawa, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Transmisi HVDC ISJ akan menyalurkan tenaga listrik sebesar 3.000 MW dari PLTU Independent Power Producer/IPP (listrik swasta) Sumsel 8, 9 dan 10 ke sistem Sumatera dan Jawa.
“Panjang keseluruhan transmisi HVDC ISJ 742 km yang meliputi transmisi DC (Direct Current) sepanjang 464 km dan transmisi AC (Alternaitng Current) 278 km,” jelasnya.
Pembangunan Transmisi HVDC ISJ melewati empat provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Pembangunan Transmisi HVDC ISJ memerlukan lahan seluas 300 hektare. Proyek transmisi HVDC ISJ terdiri atas pembangunan Converter Station 500 kV AC/DCdan Electrode Station di sisi Sumatera dan Jawa termasuk Gardu Induk AC 500 kV, 275 kV, dan 150 kV.
Lalu kabel laut HVDC sepanjang kurang lebih 40 km di Selat Sunda berikut Landing Point di sisi Sumatera dan Jawa. Transmisi HVDC sepanjang kurang lebih 464 km di sisi Sumatera dan Jawa. Serta transmisi 500 kV AC sepanjang kurang lebih 278 km di sisi Sumatera dan Jawa.
Sumber : http://www.medanseru.com/2014/10/11/pt-pln-akan-bangun-proyek-tol-listrik-sumatera-500-kv/
Tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera, yaitu, ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-1), ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-2), ruas Perbatasan (Jambi-Riau)-Rengat Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-1), dan Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-2).
Jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi 2017 ini akan membentang sepajang 360 kilometer sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau.
Selain itu, jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun, di antaranya PLTU Jambi kapasitas 2 x 400 megawatt (MW), PLTU Sumsel 6 kapasitas 2 x 300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2 x 150 MW.
“Untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatera,” kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, dalam siaran persnya, Sabtu (11/10/2014).
Sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu, Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi, dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh.
Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata 10 persen per tahun. Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuatan sistem kelistrikan Sumatera dan juga secara signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Proyek transmisi 500 kV Sumatera ini merupakan proyek pembangunan transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh dilakukan oleh developer dan selanjutnya dalam jangka panjang akan dimiliki PLN.
Tahap kedua, direncanakan mulai 2016 akan dibangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri-Muaraenim di Sumatera Selatan.
Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti-Medan. Jika semua tahap pembangunan ini selesai maka ditargetkan pada 2020 telah tersedia “jalan tol listrik” Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumatera Selatan sampai Medan di Sumatera Utara.
“Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Sumatera akan mendapatkan dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan,” tuturnya.
Sementara proyek transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) Interkoneksi Sumatera Jawa (ISJ) merupakan proyek kelistrikan strategis yang terdapat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2013-2022. Tujuan pembangunan transmisi yang pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi HVDC tersebut adalah meningkatkan kemampuan dan keandalan pasokan listrik di Sumatera dan Jawa.
Kemudian mendukung program pemerintah dalam rangka diversifikasi energi pembangkit berbahan bakar non-BBM dengan mengoptimalkan batu bara yang melimpah di Pulau Sumatera. Selanjutnya meningkatkan rasio elektrifikasi di Sumatera dan Jawa, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Transmisi HVDC ISJ akan menyalurkan tenaga listrik sebesar 3.000 MW dari PLTU Independent Power Producer/IPP (listrik swasta) Sumsel 8, 9 dan 10 ke sistem Sumatera dan Jawa.
“Panjang keseluruhan transmisi HVDC ISJ 742 km yang meliputi transmisi DC (Direct Current) sepanjang 464 km dan transmisi AC (Alternaitng Current) 278 km,” jelasnya.
Pembangunan Transmisi HVDC ISJ melewati empat provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Pembangunan Transmisi HVDC ISJ memerlukan lahan seluas 300 hektare. Proyek transmisi HVDC ISJ terdiri atas pembangunan Converter Station 500 kV AC/DCdan Electrode Station di sisi Sumatera dan Jawa termasuk Gardu Induk AC 500 kV, 275 kV, dan 150 kV.
Lalu kabel laut HVDC sepanjang kurang lebih 40 km di Selat Sunda berikut Landing Point di sisi Sumatera dan Jawa. Transmisi HVDC sepanjang kurang lebih 464 km di sisi Sumatera dan Jawa. Serta transmisi 500 kV AC sepanjang kurang lebih 278 km di sisi Sumatera dan Jawa.
Sumber : http://www.medanseru.com/2014/10/11/pt-pln-akan-bangun-proyek-tol-listrik-sumatera-500-kv/